Tip 6 Menjelang Lebaran, Mengganti Cat = Mengubah Ruang dan Saya Bosan Dengan Situasi Menjelang Lebaran Sekarang!

Menjelang lebaran atau bulan Ramadhan adalah saat-saat banyak orang menata kembali rumah. Maklumlah mereka berpikir mungkin akan banyak tamu yang datang: sanak keluarga, teman dan mungkin rekanan bisnis.

Tetapi kadang terjadi budget tidak cukup tersedia untuk membeli furniture baru atau merenovasi ruangan. Nah, apa salahnya kalau budget Anda terbatas, Anda cukup mengganti warna ruangan atau rumah Anda?

1. Carilah material cat yang berkualitas, Pilihlah warna yang menciptakan harmoni dengan keseluruhan, warna furniture, lantai atau karpet.. Pergantian warna dari satu ruang ke ruang lain sebaiknya mengalir, hindari perubahan warna yang sangat kontras dari satu ruang ke ruang lain.

2. Pakailah tukang yang ahli dalam mengecat., perhatikan bagaimana kerapian mereka dalam mengecat: khususnya bagian tepi ruang, sambungan dengan list plafon atau lantai. Semakin rapi bagian ini, semakin rapi ruangan Anda.

3. Anda juga dapat mengekspose warna yang berbeda pada satu dinding/ruang sebagai kejutan dimana warna yang dipilih cukup kontras namun harmonis. Misalnya, seluruh ruang rumah berwarna putih, lalu ada beberapa dinding misalnya berwarna merah bata akan memberi kejutan yang menarik. Namun sebelum memutuskan, sebaiknya Anda meminta pendapat orang lain agar jangan salah memilih warna.

Kalau Anda tepat dalam membuat komposisi warna cat, perubahan warna akan mengubah ruang atau rumah Anda . Dan jangan heran kalau para tamu akan berdecak kagum.



Kontras Tapi Menawan (Warna Cat DekatPintu Masuk/Foyer kontras dengan Ruang Dalam, sebagai peralihan dari luar ke dalam/sebaliknya). Bagaimana membuat agar warna kontras tetap mengalir?



Saya Bosan Dengan Situasi Menjelang Lebaran Sekarang!
by: http://www.iprasblog.com/saya-bosan-dengan-situasi-menjelang-lebaran-sekarang/392

Ada kondisi menarik yang ingin saya bagikan kepada Anda mengenai situasi menjelang lebaran di Indonesia, karena sekitar kurang lebih satu minggu ini akan ada aktifitas kesibukan yang tidak seperti di hari-hari biasa, yang selain berbagai aktifitas persiapan menjelang lebaran ada juga yang sibuk dengan persiapan mudik untuk pulang ke kampung halaman.

Bahkan sepertinya kesibukannya tidak hanya dari tiap-tiap orang saja, tapi dari berbagai bidang usaha juga mengalami peningkatan jadwal aktifitas produksi. Tidak terkecuali dengan usaha di bidang penyiaran, dalam situasi menjelang lebaran seperti ini banyak sekali chanel-chanel penyiaran yang mulai meningkatkan jadwal siarannya demi bisa menyampaikan berbagai informasi teraktual seputar situasi menjelang lebaran.

Tapi yang paling membuat saya tertarik dengan situasi menjelang lebaran saat ini adalah meningkatnya jumlah transaksi jual-beli di berbagai bidang. Selain meningkatnya transaksi jual-beli berbagai kebutuhan pokok, di dalam situasi menjelang lebaran ini ternyata juga meningkatnya aktifitas jual-beli berbagai barang yang mungkin bisa kita sebut sebagai “penghias lebaran”.

Mempersiapkan berbagai keperluan untuk merayakan hari lebaran itu sah-sah saja, tidak ada yang akan melarang kita untuk mau menghias tubuh atau rumah kita sendiri seperti apa. Di situasi menjelang lebaran ini untuk mempersiapkan hari lebaran dengan membeli baju baru silakan, membeli sandal baru juga itu terserah, atau mungkin mau mengganti ponsel yang baru itu terserah jika memang mampu.

Dari keluarga saya sendiri juga sudah mulai melakukan persiapan menjelang lebaran ini. Bukannya ingin pamer, hanya saja saya merasa kaget ketika saya sedang asyiknya menjalani aktifitas keseharian seperti biasanya tiba-tiba rumah kami didatangi kurir yang mengirim 2 buah lemari yang ukurannya cukuplah untuk menambah sesak isi rumah.

Karena sebelumnya saya tidak mengetahui rencana orang tua saya dengan pembelian 2 lemari ini, tentu saja saya merasa kaget. Sepertinya situasi menjelang lebaran seperti sekarang ini memang sangat cocok untuk memanfaatkan tunjangan tambahan menjelang lebaran, mungkin jika semakin tinggi tunjangannya juga akan semakin tinggi pula tingkat konsumsinya.

Beberapa hari lalu saya sebenarnya juga sudah mendapatkan jatah saya untuk merayakan hari lebaran, tapi sampai saat ini saya masih belum bisa menentukan akan saya pergunakan untuk apa jatah tersebut. Akankah saya pergunakan untuk mengikuti tren berbagai ‘perhiasan’ menjelang lebaran, atau untuk melengkapi kebutuhan keseharian saya.

Saya tidak tahu apakah aktifitas semacam ini sudah menjadi tradisi menjelang lebaran di Indonesia atau tidak, tapi hanya ada satu hal yang membuat saya heran dengan adanya aktifitas menjelang lebaran ini. Memangnya aktifitasnya yang ada hanya itu-itu saja?

Sudah waktunya bagi kita untuk melakukan persiapan menjelang lebaran dengan cara-cara yang lain dan tentu lebih berguna, jangan habiskan waktu yang ada hanya untuk sebagai pelengkap lebaran. Bagi yang tidak mudik, mungkin bisa meningkatkan silaturahmi dengan kerabat-kerabatnya, selain akan semakin mempererat tali silaturami, aktifitas semacam ini juga merupakan menanam kebaikan untuk masa depan.

Sebenarnya masih banyak aktifitas yang lebih bermanfaat lainnya yang bisa kita lakukan menjelang hari lebaran ini, apalagi karena pekan ini merupakan persiapan menjelang lebaran maka biasanya akan ada libur lebaran, tentu ini akan menambah waktu luang kita untuk melakukan berbagai aktifitas yang lebih bermanfaat menjelang lebaran sekarang ini.

Sebagai penutup untuk tulisan kali ini, mungkin dari tadi ada yang merasa keheranan sepertinya saya tidak menuliskan tentang hal yang berkaitan dengan agama pada tulisan yang mengupas soal menjelang lebaran ini, apa benar begitu?

Ada alasan tersendiri kenapa saya tidak menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan agama pada tulisan ini, sebab saya bukanlah ahli atau yang pandai dalam urusan agama, jadi saya sengaja tidak menuliskan terkait soal agama Islam di sini. Selain itu kalau ngomongin soal agama, biasanya itu merupakan hal-hal yang sensitif, jadi daripada saya salah dan bisa mengakibatkan sesuatu lebih baik saya tidak menuliskannya di sini.